Admin everybody need o2 menyampaikan terimakasih atas kunjungan anda, jangan sungkan untuk berbagi, Anda masih membaca postingan yang berjudul "jawaban buku paket bahasa indonesia kelas 11" jika anda beruntung, akan anda link download ditiap-tiap postingan pada blog everybody need o2. semoga bermanfaat...
jawaban buku paket bahasa indonesia kelas 11
jawaban buku paket bahasa indonesia kelas 11,kunci jawaban buku bahasa indonesia kelas 11 kurikulum 2013,buku paket bahasa indonesia kelas xi kurikulum 2013,kunci jawaban bahasa indonesia kelas 11 kurikulum 2013 halaman 22,kunci jawaban bahasa indonesia kelas 11 kurikulum 2013 halaman 12,kunci jawaban bahasa indonesia halaman 12,kunci jawaban bahasa indonesia kelas 11 halaman 18,kunci jawaban bahasa indonesia halaman 12 kelas 12,jawaban buku paket bahasa indonesia kelas 11 semester 1
jawaban buku paket bahasa indonesia kelas 11
jawaban buku paket bahasa indonesia kelas 11
Jawaban Buku Paket Indonesia Kelas XI Halaman 11-13
Kunci Jawaban Halaman 11
- Masalah apa yang di hadapi Azrial ? Masalah yang di hadapi Azrial adalah ketika Azrial di tolak oleh orang tua atau keluarga sang kekasih karena dia bukan dari orang yang berada
- Bagaimana Azrial mengatasi masalahnya ? Azrial mengatasi masalahnya dengan ia pergi untuk merantau ke kota besar yaitu Jakarta. Lalu ia bekerja pada seorang penduduk Lareh Panjang yang telah lebih dahulu mengadu nasib di kota besar. Namun karena Azrial tidak ingin terus bergantung pada orang lain maka ia mulai merintis usahanya dan kini menjadi pengusaha yang sukses
- Apakah Makaji, sang juru masak menemui masalah pula ? Makaji sang juri masak pun juga menemui permasalahan seperti yang telah di ceritakan bahwa makaji diajak oleh anaknya untuk tinggal bersama di kota dan menghabiskan waktu tua makaji bersama sang anak. Namun makaji tidak mau dan ingin tetap tinggal di Lareh Panjang sebagai Juru Masak
- Keputusan Apa yang akhirnya diambil Azrial ? Mengajak Makaji untuk menjadi juru masak di salah satu restoran milik Azrial dan menghabiskan waktunya bersama Makaji
- Menurut kalian apakah keputusan makaji tersebut sudah tepat? Keputusan Makaji untuk ikut bersama anaknya Azrial adalah keputusan yang tepat .
Kunci Jawaban Halaman 12-13
NO | Nama Tokoh | Tokoh Utama | Tokoh Tambahan |
1. | Makaji | √ | - |
2 | Azrial | √ | - |
3. | Renggogeni | √ | - |
4. | Mangkudun | √ | - |
5 | Yusnaldi | - | √ |
6 | Gentasari | - | √ |
7 | Rustamadji | - | √ |
Kunci Jawaban Halaman 13
1. Permasalahan yang dihadapi tokoh dan solusi atas permasalahan yang dihadapinya antara lain sebagai berikut.
- Tokoh Azrial. Permasalahan : Patah hati karena Magkudun ayah dari Renggogeni tidak merestui hubungan mereka. Solusi : Akhirnya Azrial pergi mengadu nasib ke Jakarta.
- Tokoh Makaji. Permasalahan : Bimbang antara ikut anaknya ke Jakarta atau menepati janjinya membuatkan makanan di kenduri Mangkudun.. Solusi : Ikut anaknya ke jakarta dan tidak memenuhi janjinya membuatkan masakan kenduri Mangkudun.
- Tokoh Mangkudun. Permasalahan : tidak mengizikan anaknya menikah dengan Azrial karena menurutnya keluarga Azrial tidak sederajad dengan keluarganya. Solusi : Mangkudun menikahkan anaknya dengan laki laki lain yang menurutnya pantas bagi anaknya.
2. Sikap kewirausahaan dari cerpen tersebut adalah kegigihan Azrial dalam membangun usahanya yang semula ia hanya seorang pencuci piring di rumah makan. Hingga ia bisa memiliki enam buah rumah makan dan 24 karyawan.
3. Perjuangan Azrial patut dicontoh dan menjadi suri teladan dalam kehidupan sehari hari.Tentang Azrial seorang pria yang gigih,sabar dan pekarja keras tanpa mengenal lelah untuk mencapai kesuksesannya di tanah rantau.
4. Untuk menjadi seorang pengusaha harus banyak banyak berdoa dan bekerja keras, sabar dan pantang menyerah dalam berusaha. Jangan sampai putus asa karena ada hambatan yang menghadang.
Jawaban Buku Paket Indonesia Kelas 11 Halaman 18 Kurtilas
Kunci Jawaban Halaman 18
No. | Struktur Teks | Fungsi Struktur Teks |
1. | Abstrak | Pada tahapan ini, pengarang memberikan ringkasan atau inti cerita yang akan dikembangkannya menjadi rangkaian peristiwa yang dialami tokoh imajinasinya. Damhuri Muhammad menggambarkan seorang juru masak bernama Makaji yang sangat terkenal di kampungnya. Tanpa campur tangan dalam meracik bumbu masakan, sebuah perhelatan akan dinilai tidak sukses karena tidak berhasil menyuguhkan para tamunya makanan lezat. Begitulah pentingnya kehadiran Makaji dalam dunia masak-memasak di kampong itu, sehingga tidak ada yang bisa menggantikannya. |
2. | Orientasi | Pada tahapan orientasi, pengarang menceritakan latar berkaitan dengan waktu, ruang, dan suasana yang terjadi dalam sebuah peristiwa dalam cerpen. Latar digunakan penulis untuk menghidupkan sebuah cerita dan meyakinkan pembaca. Dengan kata lain, latar ini mengekspresikan watak, baik secara psikis maupun fisik. |
3. | Komplikasi | Tahapan ini berisi urutan kejadian, dan setiap kejadian-kejadian itu hanya dihubungkan secara sebab akibat. Peristiwa satu disebabkan atau menyebabkan terjadinya peristiwa yang lain. Pada cerpen juru masak, Damhuri Muhammad menceritakan Azrial pergi merantau karena ia dihina oleh kelluarga Ronggogeni. Maka dari itu dia merantau untuk merintis kariernya dan menjadi orang sukses. |
4. | Evaluasi | Pada tahapan ini, konflik yang biasanya muncul pada setiap kejadian yang terdapat dalam komplikasi bisa diarahlkan/diatur menuju ke tahapan selanjutnya. Sehingga komplikasi tersebut bisa terlihat tahap-tahap penyelesaiannya dari konflik yang muncul tersebut. Dalam cerpen “Juru Masak” ketika Azrial ingin melupakan Renggogeni, ia kemudian hengkang dari kampung dengan membawa luka hati. |
5. | Resolusi | Pada tahapan ini, resolusi menerangkan tentang sebuah solusi dari konflik yang terjadi.Damhuri Muhammad menggambarkan seorang yang bernama Azrial. Azrial adalah seorang anak juru masak yang bekerja sebagaitukang cuci piring di rumah makan Jakarta. Namun, karena kerja keras dan kegigihannya, sekarang Azrial menjadi orang Lareh Panjang yang sukses dengan mempunyai enam rumah makan dan dua puluh empat anak buah. |
6. | Koda | Pada tahapan terakhir ini, koda berfungsi untuk menerangkan akhir dari cerita sebuah cerpen. Pada cerpen karangan Damhuru Muhammad ini, Azrial sekarang telah sukses, dan dia berkeinginan mengajak ayahnya (Makaji) untuk tinggal bersamanya di Jakarta dan menghabiskan masa tuanya disana dengan Azrial. |
a
Berikut adalah jawaban paket bahasa indonesia kelas XI semester 2 halaman 22
Setelah membaca teks “Kekeringan”, coba sebutkan apa saja yang menyebabkan terjadinya bencana kekeringan!
· Penyimpangan iklim, menyebabkan produksi uap air dan awan di sebagian Indonesia bervariasi dari kondisi sangat tinggi ke rendah atau sebaliknya. Ini semua menyebabkan penyimpangan iklim terhadap kondisi normalnya. Jumlah uap air dan awan yang rendah akan berpengaruh terhadap curah hujan, apabila curah hujan dan intensitas hujan rendah akan menyebabkan kekeringan.
· Gangguan keseimbangan hidrologis, kekeringan juga dipengaruhi oleh adanya gangguan hidrologis seperti: 1) terjadinya degradasi Daerah Aliran Sungai (DAS) terutama bagian hulu mengalami alih fungsi lahan dari bervegetasi menjadi non vegetasi yang menyebabkan terganggunya sistem peresapan air tanah; 2) kerusakan hidrologis daerah tangkapan air bagian hulu menyebabkan waduk dan saluran irigasi terisi sedimen, sehingga kapasitas tampung air menurun tajam; 3) rendahnya cadangan air waduk yang disimpan pada musim penghujan akibat pendangkalan menyebabkan cadangan air musim kemarau sangat rendah sehingga memicu terjadinya kekeringan.
· Kekeringan agronomis, terjadi sebagai akibat kebiasaan petani memaksakan menanam padi pada musim kemarau dengan ketersediaan air yang tidak mencukupi.
b. Masyarakat yang mengandalkan mata pencaharian dari bidang pertanian akan sangat terpengaruh oleh adanya bencana kekeringan. Mengapa bisa demikian?
· Jika lahan pertanian mengalami kekeringan, para petani akan mengalami kerugian karena tanaman yang mereka tanam akan mati dan sulit mengalami pertumbuhan. Selain itu, tanah akan menjadi kering dan sulit ditanami.
c. Isilah Kolom Berikut
No.
|
Penyebab terjadinya
| |
Banjir
|
Kekeringan
| |
1.
|
Tidak adanya lagi tanah resapan untuk digunakan air sebagai tempat baginya beristirahat dikala hujan turun. tidak ada lagi lahan hijau sebagai tempat resapan air tanah. akibatnya, ketika hujan tiba, tanah menjadi tergerus oleh air dan kemudian air terus meluncur tanpa adanya penghalang alami yang kemudian menyebabkan banjir. dan masih banyak lagi penyebab-penyebab banjir yang lainya.
|
Terjadinya pergeseran daerah aliran sungai atau DAS utamanya di wilayah hulu. Hal ini membuat lahan beralih fungsi, dari vegetasi menjadi non-vegetasi. Efek dari perubahan ini aldalah sistem resapan air di atan yang menjadi kacau dan akhirnya menyebabkan kekeringan.
|
2.
|
Kurangnya kesadaran masyarakat untuk melakukan penanaman kembali pada daerah / hutan hutan yang baru di tebangi.
|
Terjadinya kerusakan hidrologis wilayah hulu sehingga waduk dan juga saluran irigasi diisi oleh sedimen. Hal ini kemudian menjadikan kapasitas dan daya tamping menjadi drop. Cadangan air yang kurang akan memicu kekeringan parah saat musim kemarau tiba.
|
3.
|
Bertumpuknya sampah pada saluran air, sehingga terjadi penyumbatan pada saluran air.
|
persoalan agronomis atau dikenal juga dengan nama kekeringan agronomis. Hal ini diakibatkan pola tanam petani di Indonesia yang memaksakan penanaman padi pada musim kemarau dan mengakibatkan cadangan air semakin tidak mencukupi.
|
4.
|
Ilegal Loging (Penebangan Hutan Liar)
|
No.
|
Akibat yang ditimbulkan oleh
| |
Banjir
|
Kekeringan
| |
1.
|
Menimbulkan korban jiwa, Menimbulkan bibit penyakit dan Hilangnya harta benda.
|
makhluk hidup akan kekurangan air sehingga dapat menyebabkan dehidrasi bahkan kematian
|
2.
|
Rusaknya sarana dan prasarana
|
Banyaknya Tanaman yang mati.
|
d. Setelah menjawab peryataan (c), rangkaian jawaban kalian tersebut menjadi sebuah teks eksplanasi.
Kekeringan adalah keadaan kekurangan pasokan air pada suatu daerah dalam masa yang berkepanjangan (beberapa bulan hingga bertahun-tahun).Kekeringan umumnya diperparah penyebab lainnya antara lain: Terjadinya pergeseran daerah aliran sungai atau DAS utamanya di wilayah hulu. Hal ini membuat lahan beralih fungsi, dari vegetasi menjadi non-vegetasi. Efek dari perubahan ini aldalah sistem resapan air di atan yang menjadi kacau dan akhirnya menyebabkan kekeringan, Terjadinya kerusakan hidrologis wilayah hulu sehingga waduk dan juga saluran irigasi diisi oleh sedimen. Hal ini kemudian menjadikan kapasitas dan daya tamping menjadi drop. Cadangan air yang kurang akan memicu kekeringan parah saat musim kemarau tiba,dan Penyebab kekeringan di Indonesia lainnya adalah persoalan agronomis atau dikenal juga dengan nama kekeringan agronomis. Hal ini diakibatkan pola tanam petani di Indonesia yang memaksakan penanaman padi pada musim kemarau dan mengakibatkan cadangan air semakin tidak mencukupi.
Banjir adalah dimana suatu daerah dalam keadaan tergenang oleh air dalam jumlah yang begitu besar. peristiwa yang terjadi ketika aliran air yang berlebihan merendam daratan.
Banjir umumnya diperparah penyebab lainnya antara lain: Curah hujan tinggi,Permukaan tanah lebih rendah dibandingkan muka air laut, Terletak pada suatu cekungan yang dikelilingi perbukitan dengan pengaliran air keiuar sempit, Banyak pemukiman yang dibangun pada dataran sepanjang sungai, Aliran sungai tidak lancar akibat banyaknya sampah serta bangunan di pinggir sungai, Kurangnya tutupan lahan di daerah hulu sungai, Hutan gundul akibat penebangan hutan secara liar.
Dampak atau akibat banjir antara lain sebagai berikut: Rusaknya sarana dan prasarana. Air yang menggenang memasuki partikel pada dinding bangunan, apabila dinding tidak mampu menahan kandungan air maka dinding akan mengalami retak dan akhirnya jebol, Hilangnya harta benda. Banjir dalam aliran skala besar mampu menyeret apapun yang dilaluinya termasuk harta benda. Seperti kursi, kasur, meja, pakaian, dan lain sebagainya, Menimbulkan korban jiwa. Hal ini disebabkan karena arus air terlalu deras sehingga banyak penduduk yang hanyut terbawa arus, Menimbulkan bibit penyakit. Penyakit yang dapat ditimbulkan misalnya gatal-gatal. Air banjir banyak membawa kuman sehingga penyebaran penyakit sangat besar, dan Rusaknya areal pertanian. Banjir mampu menenggelamkan areal sawah. Tentu saja hal ini sangat merugikan para petani dan kondisi perekonomian negara menjadi terganggu.
KUNCI JAWABAN BAHASA INDONESIA KELAS XI HALAMAN 64
1. Dalam model teks ulasan di atas banyak terdapat kosakata baru. Dengan bantuan Kamus Besar Bahasa Indonesia, carilah arti kata atau kelompok kata yang terdapat dalam tabel berikut. Tuliskan jawaban kalian di kolom bagian kanan. Setelah itu, baca kembali dengan cermat model teks ulasan film di atas. Temukan kosakata yang menurut kalian penting untuk diketahui. Buatlah kolom daftar kosakata baru di dalam buku tugas kalian.
No.
|
Kosakata
|
Arti Kosakata
|
1.
|
realita sosial
|
Kehidupan nyata/ fakta dalam kehidupan sosial.
|
2.
|
Akses
|
Jalan masuk.
|
3.
|
Bioskop
|
Gedung pertunjukan film cerita.
|
4.
|
Borjuis
|
Kelas masyarakat dari golongan menengah ke atas.
|
5.
|
destruktif
|
Merusak, memusnahkan, atau menghancurkan.
|
6.
|
eksploitasi
|
pemanfaatan untuk keuntungan sendiri; pengisapan; pemerasan .
|
7.
|
fragmentasi
|
pencuplikan (cerita dan sebagainya) .
|
8.
|
gender
|
segala hal yang berhubungan dengan fisik, karakteristik.
|
9.
|
harmonis
|
bersangkut paut dengan (mengenai) harmoni; seia sekata.
|
10.
|
inspirasi
|
Ilham.
|
11.
|
klasik
|
mempunyai nilai atau mutu yang diakui dan menjadi tolok ukur kesempurnaan yangg abadi; tertinggi.
|
12.
|
kolektif
|
secara bersama; secara gabungan.
|
13.
|
koma
|
keadaan tidak sadar sama sekali dan tidak mampu memberi reaksi terhadap suatu rangsangan (karena keracunan, sakit parah, dan sebagainya).
|
14.
|
kompensasi
|
ganti rugi.
|
15.
|
kutub
|
ujung poros atau sumbu bumi.
|
16.
|
logika
|
jalan pikiran yang masuk akal.
|
17.
|
metafora
|
pemakaian kata atau kelompok kata bukan dengan arti yang sebenarnya, melainkan sebagai lukisan yang berdasarkan persamaan atau perbandingan.
|
18.
|
model
|
pola (contoh, acuan, ragam, dan sebagainya) dari sesuatu yang akan dibuat atau dihasilkan.
|
19.
|
obsesi
|
gangguan jiwa berupa pikiran yang selalu menggoda seseorang dan sangat sukar dihilangkan.
|
20.
|
oposisi biner
|
berpaku pada hal-hal yang berlawanan.
|
21.
|
paradoks
|
pernyataan yg seolah-olah bertentangan (berlawanan) dengan pendapat umum atau kebenaran, tetapi kenyataannya mengandung kebenaran.
|
22.
|
protektif
|
bersangkutan dengan proteksi; bersifat melindungi.
|
23.
|
ras
|
golongan bangsa berdasarkan ciri-ciri fisik; rumpun bangsa.
|
24.
|
Adaptasi
|
Penyesuaian terhadap lingkungan, pekerjaan, dan pelajaran.
|
25.
|
sindrom
|
himpunan gejala atau tanda yang terjadi serentak (muncul bersama-sama) dan menandai ketidaknormalan tertentu; hal-hal (seperti emosi atau tindakan) yang biasanya secara bersama-sama membentuk pola yang dapat diidentifikasi.
|
26.
|
sekolah singgah
|
Tempat belajar yang hanya menumpang.
|
27.
|
temperamen
|
sifat batin yang tetap mempengaruhi perbuatan, perasaan, dan pikiran (periang, penyedih, dasebagainya).
|
28.
|
tradisi
|
adat kebiasaan turun-temurun (dari nenek moyang) yang masih dijalankan dalam masyarakat.
|
29.
|
utopia
|
sistem sosial politik yang sempurna yang hanya ada dl bayangan (khayalan) dan sulit atau tidak mungkin diwujudkan dalam kenyataan.
|
30.
|
villa
|
rumah mungil di luar kota atau di pegunungan; rumah peristirahatan (digunakan hanya pada waktu liburan).
|
Kunci Jawaban XI kurikulum 2013
Hal 95-96
No
|
Struktu teks “Guyonan Bersama Pementasan Teater Gandrik ‘Gundala Gawat”
|
1
|
Orientasi :
“Gundala Gawat” karya budayawan Goenawan Mohamad (GM) diadaptasi dari
serial komik “Gundala Putera Petir” karya Hasmi. GM menganggap ini adalah
karya guyonan belaka. “Sesekali kita boleh to, merenungkan sesuatu dengan
cara yang guyonan,” kata GM, “semua terserah pada pencernaan penonton.” Seperti diakui oleh si seniman dari Njogja yang kondang karena karakternya yang unik dan kuat meniru berbagai logat dan karakter pengucapan tokohtokoh nomer satu Indonesia, bahwa, ”Pementasan naskah ini oleh Teater Gandrik adalah sebuah tawaran bagi publik untuk menafsirkan nilai-nilai sebuah esensi,” kata Butet Kartaredjasa, “apakah guyonan ala kami sama denganguyonan gaya OVJ.”
|
2
|
Tafsiran:
Mendengarkan ucapan kedua tokoh utama di balik pementasan Teater Gandrik
itu, terbayang bagi saya untuk mencernanya ke dalam keseluruhan peristiwa
pementasan itu di Concert Hall, Taman Budaya Yogyakarta, 16—17 April 2013.
Terdapat beragam tanggapan dan respon masyarakat setelah menyaksikannya.
Muncul pula kritik dari beberapa media, namun secara umum, memberikan
nilai plus. Begitupun saya rasa, dari sekian penonton yang antusias menikmati
suguhan seni ala nJogja itu.
Harian Suara Merdeka melalui tulisan Sony Wibisono, tak kurang, memberikan
judul ”Idealisme Sepi Gundala ’Njembling’” pada review terhadap pementasan
itu. Namun toh, isi dari kandungan tulisan Sony lebih menekankan pada
tajuk ”Gundala”, dalam cerita yang ditulis Goenawan Mohamad ini menjadi
sosok yang sangat dirindukan Hasmi untuk dihidupkan kembali. Dan sebagai
teater modern, Teater Gandrik mematuhi rel naskah, tapi dagelan Jogja
terutama plesetannya adalah ”kewajiban”. Cerita ”Gundala Gawat” setidaknya
memberikan sindiran yang kontesktual dengan kondisi Indonesia. Pertama
kelompok koruptor, pengalihan isu dari wabah petir, dan idealisme yang tidak
laku.”
Begitupun, Harian Jawa Pos yang memuatnya sebagai headline, menekankan
sebuah data, seperti lakon-lakon sebelumnya, lewat ”Gundala Gawat”, Gandrik
tetap tampil dengan sarkastik, kritis, dan penuh gelak tawa. Untung Basuki,
aktor kawakan Bengkel Teater Rendra era 1980—1990-an, ketika saya mintai
pendapat, hanya menggeleng-gelengkan kepala. ”Saya ndak habis pikir, GM,
membuat adaptasi naskah teater yang seperti itu,” katanya.
Dan kata Iwan Sudjono, seniman Jogja yang sudah kerapkali berpentas di luar
negeri juga memberikan tanggapannya. ”Sebagai drama, secara plot cukuplah
saya pahami maksudnya. Tapi saya rasa, terlampau banyak badutannya.
Sehingga agak luput seperti apa yang saya bayangkan, ketika naskah ini ditulis
oleh seorang GM.”
Almarhum Rendra memberikan pengertian kepada saya dalam sebuah
pendapatnya, ”Yang paling menonjol dari sebuah pementasan drama adalah
bagaimana kejelian sutradara mengalirkan plot. Sehingga dramaturgi yang
terbentuk akan menjadi penanda bagaimana emosi penonton ikut dan hanyut
ke dalam semangat pertunjukan.”
Menyaksikan secara utuh, pementasan Teater Gandrik pada sajian ”Gundala
Gawat” dari sejak gladi resik, pementasan hari pertama dan kedua, dan
mensinergikan dalam pemahaman saya mencerna apa yang dikatakan Rendra
dalam kredonya tersebut, cukup berhasil saya rasa Djaduk Ferianto memainkan
perannya sebagai sutradara. Ritme yang mengalir untuk menggarap dramaturgi
dimunculkan dari kreativitas yang aneka. Dari pengolahan plot yang saling
sinambung dan terjaga. Dari abstraksi, klimaks dan anti klimaks, cukup
mengalir memberikan tanya yang berjawab bagi benak segenap penonton.
Naik turun penasaran penonton dimainkan dengan akumulasi permainan
cahaya atau lighting yang sinergi dengan rancak, jenaka dan senyapnya
olahan permainan musik dan layar digital animasi yang kaya nuansa. Apalagi
dengan gaya sampakan atau akting semau gua yang akhirnya menjadi ciri khas
para ”gandriker” yang sesekali meloncat dari naskah. Berupa celotehan dan
spontanitas yang kontekstual dengan alur. Tentu saja fragmen begini, yang
selalu menjadi ciri mereka dan ditunggu para pecinta dan fans beratnya untuk
menghasilkan senyum dan bahkan tawa ngakak. Apalagi telah dua tahun grup
teater dari Njogja ini, absen dari perhelatan, dan ditinggal pergi Heru Kesawa
Murti, salah satu dedengkotnya, yang meninggal dalam usia 54 tahun karena
sakit. Menjadikan pementasan yang emosional bagi para anggota Gandrik,
kiranya, seperti ingin menunjukkan sebuah semangat, “Teater Gandrik akan
terus hidup dan berpentas!”Mendengarkan ucapan kedua tokoh utama di balik pementasan Teater Gandrik itu, terbayang bagi saya untuk mencernanya ke dalam keseluruhan peristiwa pementasan itu di Concert Hall, Taman Budaya Yogyakarta, 16—17 April 2013. Terdapat beragam tanggapan dan respon masyarakat setelah menyaksikannya. Muncul pula kritik dari beberapa media, namun secara umum, memberikan nilai plus. Begitupun saya rasa, dari sekian penonton yang antusias menikmati suguhan seni ala nJogja itu.
Harian Suara Merdeka melalui tulisan Sony Wibisono, tak kurang, memberikan
judul ”Idealisme Sepi Gundala ’Njembling’” pada review terhadap pementasan
itu. Namun toh, isi dari kandungan tulisan Sony lebih menekankan pada
tajuk ”Gundala”, dalam cerita yang ditulis Goenawan Mohamad ini menjadi
sosok yang sangat dirindukan Hasmi untuk dihidupkan kembali. Dan sebagai
teater modern, Teater Gandrik mematuhi rel naskah, tapi dagelan Jogja
terutama plesetannya adalah ”kewajiban”. Cerita ”Gundala Gawat” setidaknya
memberikan sindiran yang kontesktual dengan kondisi Indonesia. Pertama
kelompok koruptor, pengalihan isu dari wabah petir, dan idealisme yang tidak
laku.”
Begitupun, Harian Jawa Pos yang memuatnya sebagai headline, menekankan
sebuah data, seperti lakon-lakon sebelumnya, lewat ”Gundala Gawat”, Gandrik
tetap tampil dengan sarkastik, kritis, dan penuh gelak tawa. Untung Basuki,
aktor kawakan Bengkel Teater Rendra era 1980—1990-an, ketika saya mintai
pendapat, hanya menggeleng-gelengkan kepala. ”Saya ndak habis pikir, GM,
membuat adaptasi naskah teater yang seperti itu,” katanya.
Dan kata Iwan Sudjono, seniman Jogja yang sudah kerapkali berpentas di luar
negeri juga memberikan tanggapannya. ”Sebagai drama, secara plot cukuplah
saya pahami maksudnya. Tapi saya rasa, terlampau banyak badutannya.
Sehingga agak luput seperti apa yang saya bayangkan, ketika naskah ini ditulis
oleh seorang GM.”
Almarhum Rendra memberikan pengertian kepada saya dalam sebuah
pendapatnya, ”Yang paling menonjol dari sebuah pementasan drama adalah
bagaimana kejelian sutradara mengalirkan plot. Sehingga dramaturgi yang
terbentuk akan menjadi penanda bagaimana emosi penonton ikut dan hanyut
ke dalam semangat pertunjukan.”
Menyaksikan secara utuh, pementasan Teater Gandrik pada sajian ”Gundala
Gawat” dari sejak gladi resik, pementasan hari pertama dan kedua, dan
mensinergikan dalam pemahaman saya mencerna apa yang dikatakan Rendra
dalam kredonya tersebut, cukup berhasil saya rasa Djaduk Ferianto memainkan
perannya sebagai sutradara. Ritme yang mengalir untuk menggarap dramaturgi
dimunculkan dari kreativitas yang aneka. Dari pengolahan plot yang saling
sinambung dan terjaga. Dari abstraksi, klimaks dan anti klimaks, cukup
mengalir memberikan tanya yang berjawab bagi benak segenap penonton.
Naik turun penasaran penonton dimainkan dengan akumulasi permainan
cahaya atau lighting yang sinergi dengan rancak, jenaka dan senyapnya
olahan permainan musik dan layar digital animasi yang kaya nuansa. Apalagi
dengan gaya sampakan atau akting semau gua yang akhirnya menjadi ciri khas
para ”gandriker” yang sesekali meloncat dari naskah. Berupa celotehan dan
spontanitas yang kontekstual dengan alur. Tentu saja fragmen begini, yang
selalu menjadi ciri mereka dan ditunggu para pecinta dan fans beratnya untuk
menghasilkan senyum dan bahkan tawa ngakak. Apalagi telah dua tahun grup
teater dari Njogja ini, absen dari perhelatan, dan ditinggal pergi Heru Kesawa
Murti, salah satu dedengkotnya, yang meninggal dalam usia 54 tahun karena
sakit. Menjadikan pementasan yang emosional bagi para anggota Gandrik,
kiranya, seperti ingin menunjukkan sebuah semangat, “Teater Gandrik akan
terus hidup dan berpentas!”
|
3
|
Evaluasi :
Hanya saja, saya melihat, bahwa, Susilo Nugroho, yang akrab dikenali sebagai
si Den Baguse Ngarso dan menjadi pemeran Gundala, dalam beberapa adegan
nampak kedodoran, berakting tidak seperti biasanya. Bagaimana pun, ialah
aktor utama dalam pelakonan pentas itu. Jika semangatnya naik turun, pastilah
berakibat bagi yang lain untuk naik turun. Seringkali ia melakukan hal yang
fatal. Yaitu terlambat masuk ke dalam timing. Sehingga naskah yang semestinya
lucu secara naskah, lantas tak menghasilkan senyum atau ketawa penonton,
alias hambar-hambar saja. Begitupun, adegan yang semestinya dramatis.
Menyepikan suasana untuk memberi nuansa tragis, atau sitegang sebagai
gambaran tajamnya persoalan peristiwa, jadi naik turun pula maknanya dalam
pencernaan penonton.
Untungnya ada Butet Kartaredjasa, seperti yang saya lihat bermain nyaris
prima dan konsisten. Hanya saja pada pementasan hari pertama, ia
sedikit down untuk memberi nuansa dramatis pada ending pementasan.
Sebagaimana karakternya yang kuat, yaitu bersuara besar dan serak, dan
pandai mengatur tempo pengucapan, jelaslah ia jago orasi yang mumpuni.
Sehingga pintar membetot sepenuhnya perhatian penonton. Hanya tertuju
kepadanya, begitulah misteri panggung itu jika sudah jinak. Namun, kali itu,
ia mengalami dilema, terlambat timing. Sehingga semestinya, kalimat terakhir
yang menggelegar dan giris itu, ”Kalau saja para superhero tidak lagi gagah
menyuarakan kebenaran. Titenono… sopo leno, tak petir ndasmu!” akan ikut
pula memalu dan menggodam perasaan penonton. Dan menjadikan sepi ruang
alam: alam panggung, alam Concert Hall, alam penonton, sesepi kuburan.
Sehingga pada akhirnya, akan dibawa pulang sepi itu untuk terus direnungkan
menjadi semacam bahan-bahan untuk mengolah lagi.
|
4
|
Rangkuman :
Secara umum, saya melihat, para aktor cukup mumpuni memainkan perannya.
Lucu, berisi dan kritis.Terhadap pernyataan GM, bahwa pelakonan ini seperti
bermakna guyonan belaka, saya rasa ada benarnya. Tapi juga sebuah pandangan
lain dari arti sebuah guyonan, bahwa, disampaikan dengan kaidah Teater Gandrik, terasa bedanya. Akumulasi dari keseluruhan kinerja jeli sang sutradara dan dibantu seperangkat artistik kepercayaannya, memungkinkan memberi cakrawala lain di hati dan benak pemirsa.
|
- 1856 demonstrasi yang dilakukan para buruh di australia
- 3 jenis kelompok nomina
- bahasa indonesia hal 9 kelas 12
- bahasa indonesia kelas 12 halaman 11
- bahasa indonesia kelas 12 halaman 33
- buku bahasa indonesia kelas 12
- buku bahasa indonesia kelas 12 kurikulum 2013 pdf
- buku paket bahasa indonesia kelas xii
- ikatan rumpun padi pada lambang asean melambangkan
- isi jawaban buku paket kelas 12 hal 20
- jawaban bahasa indonesia hal 12
- jawaban bahasa indonesia halaman 22
- jawaban bahasa indonesia halaman 9
- jawaban bahasa indonesia kelas 11 halaman 12
- jawaban bahasa indonesia kelas 11 halaman 22 - New !!
- jawaban bahasa indonesia kelas 12 hal 22 - New !!
- jawaban bahasa indonesia kelas 12 hal 8
- jawaban bahasa indonesia kelas 12 hal 9
- jawaban bahasa indonesia kelas 12 halaman 14
- jawaban bahasa indonesia kelas 12 halaman 28
- jawaban bahasa indonesia kelas 12 halaman 9
- jawaban bahasa indonesia kelas 12 halaman 9 semester 1
- jawaban bahasa indonesia kelas 12 kurikulum 2013
- jawaban bahasa indonesia kelas 12 kurikulum 2013 halaman 9
- jawaban bahasa indonesia kelas 12 kurikulum 2013 semester 1
- jawaban bahasa indonesia kelas 12 semester 1 halaman 8
- jawaban buku bahasa indonesia ekspresi diri dan akademik kelas XII halaman 35
- jawaban buku paket sejarah kelas 12 halaman 29
- jawaban paket bahasa indonesia kelas 12 hal 9
- jawaban paket bahasa indonesia kelas 12 halaman 12
- jawaban paket bahasa indonesia kelas 12 halaman 18
- jawaban paket bahasa indonesia kelas 12 halaman 22
- jawaban sejarah hari buruh
- jawaban sejarah kelas 12 halaman 29
- kelompok nomina dan verba sejarah hari buruh - New !!
- kelompok nomina hari buruh
- kunci jawaban bahasa indonesia halaman 10 kelas 12 semester 2
- kunci jawaban bahasa indonesia halaman 11 kelas 12
- kunci jawaban bahasa indonesia halaman 20 kelas 12
- kunci jawaban bahasa indonesia halaman 30
- kunci jawaban bahasa indonesia halaman 8 kelas 12
- kunci jawaban bahasa indonesia halaman 88 kelas 11
- kunci jawaban bahasa indonesia halaman 9 kelas 12 semester 1
- kunci jawaban bahasa indonesia kelas 11 halaman 88
- kunci jawaban bahasa indonesia kelas 12 hal 21
- kunci jawaban bahasa indonesia kelas 12 hal 22
- kunci jawaban bahasa indonesia kelas 12 halaman 21
- kunci jawaban bahasa indonesia kelas 12 halaman 9 semester 1
- kunci jawaban bahasa indonesia kelas 12 kurikulum 2013 hal 9
- kunci jawaban bahasa indonesia kelas 12 kurikulum 2013 halaman 9
- kunci jawaban bahasa indonesia kelas 12 kurikulum 2013 semester 1 - New !!
- kunci jawaban bahasa indonesia kelas 12 semester 1 kurikulum 2013
- kunci jawaban bahasa indonesia kelas 12 semester 2
- kunci jawaban bahasa indonesia kelas 12 semester 2 halaman 8
- kunci jawaban bahasa indonesia kelas xi halaman 21
- kunci jawaban bahasa indonesia kelas xii hal 9
- kunci jawaban bahasa indonesia kelas xii halaman 8
- kunci jawaban bahasa indonesia kls xii halaman 33
- kunci jawaban bahasa indonesia semester 1 kelas 12
- kunci jawaban buku paket bahasa indonesia
- kunci jawaban buku paket bahasa indonesia kelas 12 halaman 9
- kunci jawaban buku paket kelas 12
- kunci jawaban kelas xii hal 20
- kunci jawaban paket bahasa indonesia kelas 12 halaman 9
- kunci jawaban sejarah indonesia halaman 14 - New !!
- kunci jawaban soal bahasa indonesia halaman 9
- kunci jawaban tugas 1 memahami struktur dan ciri kebahasaan teks cerita sejarah
- mencari kelompok nomina dan verba dalam teks sejarah hari buruh
- nomina modifikatif
- nomina pada teks sejarah hari buruh
- nomina teks sejarah hari buruh
- paket bahasa indonesia kelas 12 semester 1
- perhatikan dengan seksama lambang asean berikut
- sejarah hari buruh buku bahasa indonesia
- tugas 1 bahasa indonesia kelas 12
- tugas 1 bahasa indonesia kelas 12 semester 2
- tugas 1 bahasa indonesia kelas xii - New !!
- tugas 1 memahami struktur dan ciri kebahasaan teks cerita sejarah hal 9
- tugas bahasa indonesia halaman 21 kelas 12
- tugas bahasa indonesia kelas 12 hal 12
- tugas bahasa indonesia kelas 12 hal 9
- tugas bahasa indonesia kelas 12 halaman 8
- tugas bahasa indonesia kelas 12 halaman 9
- tugas bahasa indonesia teks sejarah
- verba modifikatif verba koordinatif verba apositif
No
|
Kata/kalimat yang keliru atau mubazir
|
Kata/kalimat yang benar
|
1
|
Harian Suara Merdeka melalui tulisan
Sony Wibisono, tak kurang, memberikan
judul ”Idealisme Sepi Gundala
’Njembling’” pada review terhadap
pementasan itu.
|
Harian Suara Merdeka,
melalui tulisan Sony Wibisono,
memberikan judul ”Idealisme
Sepi Gundala ’Njembling’” pada
review terhadap pementasan itu
|
2
|
Seringkali ia melakukan hal yang fatal.
Yaitu terlambat masuk ke dalam timing.
|
Seringkali ia melakukan hal fatal. Yaitu terlambat masuk ke dalam riming
|
3
|
Mendengarkan ucapan kedua tokoh utama di balik pementasan Teater Gandrik
itu, terbayang bagi saya untuk mencernanya ke dalam keseluruhan peristiwa
pementasan itu di Concert Hall
|
Mendengarkan ucapan kedua tokoh utama di balik pementasan Teater Gandrik, terbayang bagi saya untuk mencernanya dalam keseluruhan peristiwa
pementasan di Concert Hall
|
4
|
Harian Jawa Pos yang memuatnya sebagai headline, menekankan
sebuah data, seperti lakon-lakon sebelumnya,
|
Harian Jawa Pos memuatnya sebagaiheadline, menekankan sebuah data, seperti lakon-lakon sebelumnya,
|
5
|
Tapi saya rasa, terlampau banyakbadutannya.
Sehingga agak luput seperti apa yang saya bayangkan, ketika naskah ini ditulis
oleh seorang GM.”
|
Tapi saya rasa, terlampau banyak badutannya.
Sehingga agak luput seperti apa saya bayangkan, ketika naskah ditulis oleh seorang GM.”
|
6
|
Berupa celotehan dan
spontanitas yang kontekstual dengan alur.
|
Berupa celotehan dan spontanitas kontekstual dengan alur
|
7
|
pun, ialah
aktor utama dalam pelakonan pentas itu.
|
pun, ialah aktor utama pelakonan pentas.
|
8
|
Seperti diakui oleh si seniman dariNjogja yang kondang karena karakternya
yang unik dan kuat meniru berbagai logat dan karakter pengucapan tokohtokoh
nomer satu Indonesia,
|
Seperti diakui si seniman dari Njogja yang kondang karena karakternya unik dan kuat meniru berbagai logat dan karakter pengucapan tokoh-tokoh nomer satu Indonesia,
|
9
|
dalam cerita yang ditulis Goenawan Mohamad ini menjadi
sosok yang sangat dirindukan Hasmi untuk dihidupkan kembali.
|
cerita yang ditulis Goenawan Mohamad menjadi
sosok yang sangat dirindukan Hasmi dihidupkan kembali
|
10
|
Menyaksikan secara utuh, pementasan Teater Gandrik pada sajian ”Gundala
Gawat” dari sejak gladi resik
|
Menyaksikan utuh, pementasan Teater Gandrik pada sajian ”Gundala
Gawat” sejak gladi resik
|
0 komentar:
Post a Comment