Search This Blog

verba modifikatif

Selamat datang di blog everybody need o2 http://everybodyneedo2.blogspot.com/, Anda sedang membaca postingan yang berjudul "verba modifikatif", dan jika anda beruntung, kemungkinan ada link download pada setiap postingan yang ada di blog ini, jika data yang anda cari tidak ada, silahkan cari di kotak pencarian di atas postingan, dan atau di bawah postingan (untuk view handphone dan atau smartphone). Nah untuk view destop atau PC atau laptop kotak pencarian ada di atas postingan dan samping kanan atas (sidebar) blog ini. oke deh.. selamat menikmati

Admin everybody need o2




verba modifikatif


verba modifikatif,konjungsi temporal,contoh frasa verbal modifikatif,nomina modifikatif adalah,verba apositif,pengertian nomina modifikatif,verba koordinatif,frasa nomina modifikatif,contoh frasa verba

verba modifikatif

verba modifikatif,konjungsi temporal,contoh frasa verbal modifikatif,nomina modifikatif adalah,verba apositif,pengertian nomina modifikatif,verba koordinatif,frasa nomina modifikatif,contoh frasa verba

verba modifikatif


Istilah sintaksis berasal dari bahasa Yunani (Sun + tattein) yang berarti mengatur bersama-sama. Manaf (2009:3) menjelaskan bahwa sintaksis adalah cabang linguistik yang membahas struktur internal kalimat. Struktur internal kalimat yang dibahas adalah frasa, klausa, dan kalimat. Jadi frasa adalah objek kajian sintaksis terkecil dan kalimat adalah objek kajian sintaksis terbesar.

1. Frasa

Frasa adalah gabungan dua kata atau lebih yang bersifat nonpredikatif atau lazim juga disebut gabungan kata yang mengisi salah satu fungsi sintaksis di dalam kalimat (Chaer, 2003:222). Perhatikan contoh-contoh berikut.

bayi sehat
pisang goreng
baru datang
sedang membaca
Satuan bahasa bayi sehat, pisang goreng, baru datang, dan sedang membaca adalah frasa karena satuan bahasa itu tidak membentuk hubungan subjek dan predikat. Widjono (2007:140) membedakan frasa berdasarkan kelas katanya yaitu frasa verbal, frasa adjektiva, frasa pronominal, frasa adverbia, frasa numeralia, frasa interogativa koordinatif, frasa demonstrativa koordinatif, dan frasa preposisional koordinatif. Berikut ini dijelaskan satu persatu jenis frasa.

1.1.      Frasa verbal

Frasa verbal adalah kelompok kata yang dibentuk dengan kata kerja. Frasa verbal terdiri dari tiga macam seperti yang dijelaskan berikut ini.

1.1.1.      Frasa verbal modifikatif (pewatas) yang dibedakan menjadi.

1.1.1.1. Pewatas belakang, seperti contoh berikut ini.

Ia bekerja keras sepanjang hari.
Orang itu bekerja cepat setiap hari.
1.1.1.2. Pewatas depan, seperti contoh berikut ini.

Kami akan menyanyikan lagu kebangsaan.
Mereka pasti menyukai makanan itu.
1.1.2.      Frasa verbal koordinatif yaitu dua verba yang disatukan dengan kata penghubung dan atau atau, seperti contoh berikut ini.

Mereka mencuci dan menjemur pakaiannya.
Kita  pergi atau menunggu ayah.
1.1.3.      Frasa verbal apositif yaitu sebagai keterangan yang ditambahkan atau diselipkan. Contohnya adalah sebagai berikut.

Aie Pacah, tempat tinggal saya, akan menjadi pusat pemerintahan kota Padang.
Usaha Pak Ali, berdagang kain, kini menjadi grosir.
1.2.      Frasa Adjektival

Frasa adjektival adalah kelompok kata yang dibentuk dengan kata sifat atau keadaan sebagai inti (yang diterangkan) dengan menambahkan kata lain yang berfungsi menerangkan seperti agak, dapat, harus, kurang, lebih, paling, dan sangat. Frasa adjektival mempunyai tiga jenis seperti yang dijelaskan berikut ini.

1.2.1.      Frasa adjektival modifikatif (membatasi), contohnya adalah sebagai berikut.

Tampan nian kekasih barumu.
Hebat benar kelakuannya.
1.2.2.      Frasa adjektival koordinatif (menggabungkan), contohnya adalah sebagai berikut.

Setelah pindah, dia aman tentram di rumah barunya.
Dia menginginkan pria yang tegap kekar untuk menjadi suaminya.
1.2.3.      Frasa adjektival apositif seperti contoh berikut ini.

Srikandi cantik, ayu rupawan, diperistri oleh Arjuna.
Skripsi yang berkualitas, terpuji dan terbaik, diterbitkan oleh Universitas.
1.3.      Frasa Nominal

Frasa nominal adalah kelompok kata benda yang dibentuk dengan memperluas sebuah kata benda. Frasa nominal dibagi menjadi tiga jenis seperti yang dijelaskan berikut ini.

1.3.1.      Frasa nominal modifikatif (mewatasi), misalnya rumah mungil, hari minggu, bulan pertama. Contohnya seperti berikut ini.

Pada hari minggu layanan pustaka tetap dibuka.
Pada bulan pertama setelah menikah, mereka sudah mulai bertengkar.
1.3.2.      Frasa nominal koordinatif (tidak saling menerangkan), misalnya hak dan kewajiban, dunia akhirat, lahir bathin, serta adil dan makmur. Contohnya seperti berikut ini.

Seorang PNS harus memahami hak dan kewajiban sebagai aparatur negara.
Setiap orang menginginkan kebahagiaan dunia akhirat.
1.3.3.      Frasa nominal apositif, contohnya seperti berikut ini.

Anton, mahasiswa teladan itu, kini menjadi dosen di Universitasnya.
Burung Cendrawasih, burung langka dari Irian itu, sudah hampir punah.
1.4.      Frasa adverbial

Frasa adverbial adalah kelompok kata yang dibentuk dengan keterangan kata sifat. Frasa adverbial dibagi dua jenis yaitu.

1.4.1.      Frasa adverbial yang bersifat modifikatif (mewatasi), misalnya sangat pandai, kurang pandai, hampir baik, dan pandai sekali. Contoh dalam kalimat seperti berikut ini.

Dia kurang pandai bergaul di lingkungan tempat tinggalnya.
Kemampuan siswa saya dalam mengarang berada pada kategori hampir baik.
1.4.2.      Frasa adverbial yang bersifat koordinatif  (tidak saling menerangkan), contohnya seperti berikut ini.

Jarak rumah ke kantornya lebih kurang dua kilometer.
1.5.      Frasa Pronominal

Frasa pronominal adalah frasa yang dibentuk dengan kata ganti. Frasa pronominal terdiri dari tiga jenis yaitu seperti berikut ini.

1.5.1.      Frasa pronominal modifikatif, contohnya seperti berikut.

Kami semua dimarahi guru karena meribut.
Mereka berdua minta izin karena mengikuti perlombaan.
1.5.2.      Frasa pronominal koordinatif, contohnya seperti berikut.

Aku dan kau suka dancow.
Saya dan dia sudah lama tidak bertegur sapa.
1.5.3.      Frasa pronominal apositif, contohnya seperti berikut.

Kami, bangsa Indonesia, menyatakan perang terhadap korupsi.
Mahasiswa, para pemuda, siap menjadi pasukan anti korupsi.
1.6.      Frasa Numeralia

Frasa numeralia adalah kelompok kata yang dibentuk dengan kata bilangan. Frasa numeralia terdiri dari dua jenis yaitu.

1.6.1.      Frasa numeralia modifikatif, contohnya seperti di bawah ini.

Mereka memotong dua puluh ekor sapi kurban.
Orang itu menyumbang pembangunan jalan dua juta rupiah.
1.6.2.      Frasa numeralia koordinatif, contohnya seperti di bawah ini.

Lima atau enam orang bertopeng melintasi kegelapan pada gang itu.
Entah tiga, entah empat kali dia sudah meminjam uang saya.
1.7.      Frasa Introgativa koordinatif

Frasa introgativa koordinatif adalah frasa yang berintikan pada kata tanya. Contohnya seperti berikut ini.

Jawaban apa atau siapa merupakan ciri subjek kalimat.
Jawaban mengapa atau bagaimana merupakan pertanda jawaban prediket.
1.8.      Frasa Demonstrativa koordinatif

Frasa demonstrativa koordinatif adalah frasa yang dibentuk dengan dua kata yang tidak saling menerangkan. Contohnya seperti berikut ini.

Saya bekerja di sana atau di sini sama saja.
Saya memakai baju ini atau itu tidak masalah.
1.9.      Frasa Proposional Koordinatif

Frasa proposional koordinatif dibentuk dari kata depan dan tidak saling menerangkan. Contohnya seperti berikut.

Perjalanan kami dari dan ke Bandung memerlukan waktu enam jam.
Koperasi dari, oleh dan untuk anggota.
2. Klausa

Klausa adalah sebuah konstruksi yang di dalamnya terdapat beberapa kata yang mengandung unsur predikatif (Keraf, 1984:138). Klausa berpotensi menjadi kalimat. (Manaf, 2009:13) menjelaskan bahwa yang membedakan klausa dan kalimat adalah intonasi final di akhir satuan bahasa itu. Kalimat diakhiri dengan intonasi final, sedangkan klausa tidak diakhiri intonasi final. Intonasi final itu dapat berupa intonasi berita, tanya, perintah, dan kagum.

Widjono (2007:143) membedakan klausa sebagai berikut.

2.1. Klausa kalimat majemuk setara

Dalam kalimat majemuk setara (koordinatif), setiap klausa memiliki kedudukan yang sama. Kalimat majemuk koordinatif dibangun dengan dua klausa atau lebih yang tidak saling menerangkan. Contohnya sebagai berikut.

Rima membaca kompas, dan adiknya bermain catur.

Klausa pertama Rima membaca kompas. Klausa kedua adiknya bermain catur. Keduanya tidak saling menerangkan.

2.2. Klausa kalimat majemuk bertingkat

Kalimat majemuk bertingkat dibangun dengan klausa yang berfungsi menerangkan klausa lainnya. Contohnya sebagai berikut.

Orang itu pindah ke Jakarta setelah suaminya bekerja di Bank Indonesia.

Klausa orang itu pindah ke Jakarta sebagai klausa utama (lazim disebut induk kalimat) dan klausa kedua suaminya bekerja di Bank Indonesia merupakan klausa sematan (lazim disebut anak kalimat).

2.3. Klausa gabungan kalimat majemuk setara dan kalimat majemuk bertingkat

Klausa gabungan kalimat majemuk setara dan bertingkat, terdiri dari tiga klausa atau lebih. Contohnya seperti berikut ini.

Dia pindah ke Jakarta setelah ayahnya meninggal dan ibunya kawin lagi.
Kalimat di atas terdiri dari tiga klausa yaitu.

1)      Dia pindah ke Jakarta (klausa utama)

2)      Setelah ayahnya meninggal (klausa sematan)

3)      Ibunya kawin lagi (klausa sematan)

Dia pindah ke Jakarta setelah ayahnya meninggal. (Kalimat majemuk bertingkat)
Ayahnya meninggal dan ibunya kawin lagi. (Kalimat majemuk setara)
3. Kalimat
Admin everybody need o2 menyampaikan terimakasih atas kunjungan anda, jangan sungkan untuk berbagi, Anda masih membaca postingan yang berjudul "verba modifikatif" jika anda beruntung, akan anda link download ditiap-tiap postingan pada blog everybody need o2. semoga bermanfaat...
Kalimat adalah satuan bahasa terkecil yang merupakan kesatuan pikiran (Widjono:146). Manaf (2009:11) lebih menjelaskan dengan membedakan kalimat menjadi bahasa lisan dan bahasa tulis. Dalam bahasa lisan, kalimat adalah satuan bahasa yang mempunyai ciri sebagai berikut: (1) satuan bahasa yang terbentuk atas gabungan kata dengan kata, gabungan kata dengan frasa, atau gabungan frasa dengan frasa, yang minimal berupa sebuah klausa bebas yang minimal mengandung satu subjek dan prediket, baik unsur fungsi itu eksplisit maupun implisit; (2) satuan bahasa itu didahului oleh suatu kesenyapan awal, diselingi atau tidak diselingi oleh kesenyapan antara dan diakhiri dengan kesenyapan akhir yang berupa intonasi final, yaitu intonasi berita, tanya, intonasi perintah, dan intonasi kagum. Dalam bahasa tulis, kalimat adalah satuan bahasa yang diawali oleh huruf kapital, diselingi atau tidak diselingi tanda koma (,), titik dua (:), atau titik koma (;), dan diakhiri dengan lambang intonasi final yaitu tanda titik (.), tanda tanya (?), atau tanda seru (!).
  1. 1856 demonstrasi yang dilakukan para buruh di australia
  2. 3 jenis kelompok nomina
  3. bahasa indonesia hal 9 kelas 12
  4. bahasa indonesia kelas 12 hal 30
  5. bahasa indonesia kelas 12 halaman 11
  6. buku bahasa indonesia kelas 12
  7. buku bahasa indonesia kelas 12 kurikulum 2013 pdf
  8. buku bahasa inggris kurikulum 2013 kelas 12
  9. buku paket bahasa indonesia kelas xii
  10. buku paket biologi kelas xii kurikulum 2013
  11. buku paket kelas 12
  12. buku pkn kelas 12
  13. buku qur'an hadits kelas xii kurikulum 2013
  14. cerita six things to do if you visit seattle
  15. ikatan rumpun padi pada lambang asean melambangkan
  16. isi jawaban buku paket kelas 12 hal 20
  17. jawaban bahasa indonesia hal 12
  18. jawaban bahasa indonesia halaman 22
  19. jawaban bahasa indonesia halaman 9
  20. jawaban bahasa indonesia kelas 11 halaman 22 - New !!
  21. jawaban bahasa indonesia kelas 12 hal 22 - New !!
  22. jawaban bahasa indonesia kelas 12 hal 8
  23. jawaban bahasa indonesia kelas 12 hal 9
  24. jawaban bahasa indonesia kelas 12 halaman 14
  25. jawaban bahasa indonesia kelas 12 halaman 28
  26. jawaban bahasa indonesia kelas 12 halaman 9
  27. jawaban bahasa indonesia kelas 12 halaman 9 semester 1
  28. jawaban bahasa indonesia kelas 12 kurikulum 2013
  29. jawaban bahasa indonesia kelas 12 kurikulum 2013 halaman 9
  30. jawaban bahasa indonesia kelas 12 semester 1 halaman 8
  31. jawaban bahasa inggris kelas 12
  32. jawaban buku bahasa indonesia ekspresi diri dan akademik kelas XII halaman 35
  33. jawaban buku paket bahasa indonesia kelas 12 halaman 18
  34. jawaban buku paket pkn kelas 12 kurikulum 2013
  35. jawaban buku paket pkn kelas 12 semester 1
  36. jawaban buku paket sejarah kelas 12 halaman 29
  37. jawaban paket bahasa indonesia kelas 12 hal 9
  38. jawaban paket bahasa indonesia kelas 12 halaman 12
  39. jawaban paket bahasa indonesia kelas 12 halaman 18
  40. jawaban paket bahasa indonesia kelas 12 halaman 22
  41. jawaban pkn hal 18 kelas 12 - New !!
  42. jawaban pkn hal 8 kelas 12
  43. jawaban pkn halaman 8 kelas 12 - New !!
  44. jawaban pkn kelas 12 halaman 10
  45. jawaban pkn kelas 12 halaman 16
  46. jawaban pkn kelas 12 halaman 20
  47. jawaban pkn kelas 12 halaman 5
  48. jawaban pkn kelas 12 halaman 8
  49. jawaban ppkn kelas 12 halaman 8
  50. jawaban sejarah hari buruh
  51. jawaban six things to do if you visit seattle
  52. jawaban soal halaman 101 paket matematika kelas12
  53. kelompok nomina dan verba sejarah hari buruh - New !!
  54. kelompok nomina hari buruh
  55. kunci jawaban bahasa indonesia halaman 10 kelas 12 semester 2
  56. kunci jawaban bahasa indonesia halaman 11 kelas 12
  57. kunci jawaban bahasa indonesia halaman 30
  58. kunci jawaban bahasa indonesia halaman 30 kelas 12
  59. kunci jawaban bahasa indonesia halaman 8 kelas 12
  60. kunci jawaban bahasa indonesia halaman 88 kelas 11
  61. kunci jawaban bahasa indonesia halaman 9 kelas 12 semester 1
  62. kunci jawaban bahasa indonesia kelas 11 halaman 88
  63. kunci jawaban bahasa indonesia kelas 12 hal 21
  64. kunci jawaban bahasa indonesia kelas 12 hal 22
  65. kunci jawaban bahasa indonesia kelas 12 halaman 14
  66. kunci jawaban bahasa indonesia kelas 12 halaman 21
  67. kunci jawaban bahasa indonesia kelas 12 halaman 9 semester 1
  68. kunci jawaban bahasa indonesia kelas 12 kurikulum 2013 hal 9
  69. kunci jawaban bahasa indonesia kelas 12 kurikulum 2013 halaman 9
  70. kunci jawaban bahasa indonesia kelas 12 kurikulum 2013 semester 1 - New !!
  71. kunci jawaban bahasa indonesia kelas 12 semester 1 kurikulum 2013
  72. kunci jawaban bahasa indonesia kelas 12 semester 2
  73. kunci jawaban bahasa indonesia kelas 12 semester 2 halaman 8
  74. kunci jawaban bahasa indonesia kelas xi halaman 21
  75. kunci jawaban bahasa indonesia kelas xii hal 9
  76. kunci jawaban bahasa indonesia kls xii halaman 33
  77. kunci jawaban bahasa indonesia semester 1 kelas 12
  78. kunci jawaban bahasa inggris kelas 12 halaman 8
  79. kunci jawaban buku bahasa indonesia sastra halaman 83
  80. kunci jawaban buku bahasa indonesia sastra halaman83
  81. kunci jawaban buku paket bahasa indonesia
  82. kunci jawaban buku paket kelas 12
  83. kunci jawaban kelas xii hal 20
  84. kunci jawaban paket bahasa indonesia kelas 12 halaman 29
  85. kunci jawaban paket bahasa indonesia kelas 12 halaman 9
  86. kunci jawaban paket bahasa inggris kelas 12
  87. kunci jawaban paket pkn kelas 12 halaman 8
  88. kunci jawaban pkn hal 18 kelas 12
  89. kunci jawaban pkn hal 20 kelas 12
  90. kunci jawaban pkn hal 8 kelas 12
  91. kunci jawaban pkn hal 8 kls 12
  92. kunci jawaban pkn halaman 14 kelas 12
  93. kunci jawaban pkn halaman 16
  94. kunci jawaban pkn halaman 20
  95. kunci jawaban pkn halaman 5 kelas 12 - New !!
  96. kunci jawaban pkn halaman 8 kelas 12
  97. kunci jawaban pkn halaman 9 kelas 12
  98. kunci jawaban pkn kelas 12 hal 10
  99. kunci jawaban pkn kelas 12 hal 14
  100. kunci jawaban pkn kelas 12 hal 18
  101. kunci jawaban pkn kelas 12 halaman 10
  102. kunci jawaban pkn kelas 12 halaman 14
  103. kunci jawaban pkn kelas 12 halaman 18
  104. kunci jawaban pkn kelas 12 halaman 5
  105. kunci jawaban pkn kelas 12 halaman 8
  106. kunci jawaban pkn kelas 12 kurikulum 2013
  107. kunci jawaban pkn kelas 12 semester 1
  108. kunci jawaban pkn kelas xii halaman 8
  109. kunci jawaban pkn kls 12 hal 8
  110. kunci jawaban ppkn kelas 12 halaman 8
  111. kunci jawaban sejarah halaman 30
  112. kunci jawaban sejarah indonesia halaman 14 - New !!
  113. kunci jawaban soal bahasa indonesia halaman 9
  114. kunci jawaban soal pkn halaman 18
  115. kunci jawaban tugas 1 memahami struktur dan ciri kebahasaan teks cerita sejarah
  116. mencari kelompok nomina dan verba dalam teks sejarah hari buruh
  117. nomina modifikatif
  118. nomina pada teks sejarah hari buruh
  119. nomina teks sejarah hari buruh
  120. paket kelas xii hal 30
  121. perhatikan dengan seksama lambang asean berikut
  122. pkn kelas 12 halaman 3
  123. pkn kelas 12 halaman 8
  124. sejarah hari buruh buku bahasa indonesia
  125. tugas 1 bahasa indonesia kelas 12
  126. tugas 1 bahasa indonesia kelas 12 semester 2
  127. tugas 1 bahasa indonesia kelas xii - New !!
  128. tugas 1 memahami struktur dan ciri kebahasaan teks cerita sejarah hal 9
  129. tugas 1.1 pkn kelas 12
  130. tugas bahasa indonesia halaman 21 kelas 12
  131. tugas bahasa indonesia kelas 12 hal 12
  132. tugas bahasa indonesia kelas 12 hal 9
  133. tugas bahasa indonesia kelas 12 halaman 8
  134. tugas bahasa indonesia kelas 12 halaman 9
  135. tugas bahasa indonesia teks sejarah
  136. tugas bahasa inggris kelas xii
  137. tugas mandiri 1.1 pkn kelas 11
  138. tugas mandiri 1.1 pkn kelas 12
  139. tugas mandiri 1.1 pkn kelas 9
  140. tugas paket b.indo hal 29 kelas 12 kurikulum 2013
  141. tugas pkn hal 8 kelas 12
  142. verba modifikatif verba koordinatif verba apositif
3.1.      Ciri-ciri kalimat

Widjono (2007:147) menjelaskan ciri-ciri kalimat sebagai berikut.

Dalam bahasa lisan diawali dengan kesenyapan dan diakhiri dengan kesenyapan. Dalam bahasa tulis diawali dengan huruf kapital dan diakhiri dengan tanda titik, tanda tanya, atau tanda seru.
Sekurang-kurangnya terdiri dari atas subjek dan prediket.
Predikat transitif disertai objek, prediket intransitif dapat disertai pelengkap.
Mengandung pikiran yang utuh.
Mengandung urutan logis, setiap kata atau kelompok kata yang mendukung fungsi (subjek, prediket, objek, dan keterangan) disusun dalam satuan menurut fungsinya.
Mengandung satuan makna, ide, atau pesan yang jelas.
Dalam paragraf yang terdiri dari dua kalimat atau lebih, kalimat-kalimat disusun dalam satuan makna pikiran yang saling berhubungan.
3.2.      Fungsi sintaksis dalam kalimat

Fungsi sintaksis pada hakikatnya adalah ”tempat” atau ”laci” yang dapat diisi oleh bentuk bahasa tertentu (Manaf, 2009:34). Wujud fungsi sintaksis adalah subjek (S), prediket (P), objek (O), pelengkap (Pel.), dan keterangan (ket). Tidak semua kalimat harus mengandung semua fungsi sintaksis itu. Unsur fungsi sintaksis yang harus ada dalam setiap kalimat adalah subjek dan prediket, sedangkan unsur lainnya, yaitu objek, pelengkap dan keterangan merupakan unsur penunjang dalam kalimat. Fungsi sintaksis akan dijelaskan berikut ini.

3.2.1.      Subjek

Fungsi subjek merupakan pokok dalam sebuah kalimat. Pokok kalimat itu dibicarakan atau dijelaskan oleh fungsi sintaksis lain, yaitu prediket. Ciri-ciri subjek adalah sebagai berikut:

jawaban apa atau siapa,
dapat didahului oleh kata bahwa,
berupa kata atau frasa benda (nomina)
dapat diserta kata ini atau itu,
dapat disertai pewatas yang,
tidak didahului preposisi di, dalam, pada, kepada, bagi, untuk, dan lain-lain,
tidak dapat diingkarkan dengan kata tidak, tetapi dapat diingkarkan dengan kata bukan.
Hubungan subjek dan prediket dapat dilihat pada contoh-contoh di bawah ini.

Adik bermain.
S         P

Ibu memasak.
S        P

3.2.2.      Predikat

Predikat merupakan unsur yang membicarakan atau menjelaskan pokok kalimat atau subjek. Hubungan predikat dan pokok kalimat dapat dilihat pada contoh-contoh di bawah ini.

Adik bermain.
S        P

Adik adalah pokok kalimat

bermain adalah yang menjelaskan pokok kalimat.

Ibu memasak.
S        P

Ibu adalah pokok kalimat

memasak adalah yang menjelaskan pokok kalimat.

Prediket mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:

bagian kalimat yang menjelaskan pokok kalimat,
dalam kalimat susun biasa, prediket berada langsung di belakang subjek,
prediket umumnya diisi oleh verba atau frasa verba,
dalam kalimat susun biasa (S-P) prediket berintonasi lebih rendah,
prediket merupakan unsur kalimat yang mendapatkan partikel –lah,
prediket dapat merupakan jawaban dari pertanyaan apa yang dilakukan (pokok kalimat) atau bagaimana (pokok kalimat).
3.2.3.      Objek

Fungsi objek adalah unsur kalimat yang kehadirannya dituntut oleh verba transitif pengisi predikat dalam kalimat aktif. Objek dapat dikenali dengan melihat verba transitif pengisi predikat yang mendahuluinya seperti yang terlihat pada contoh di bawah ini.

Dosen menerangkan materi.
S              P               O

menerangkan adalah verba transitif.

Ibu menyuapi adik.
S         P          O

Menyuapi adalah verba transitif.

Objek mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:

berupa nomina atau frasa nominal seperti contoh berikut,
Ayah membaca koran.
S           P           O

Koran adalah nomina.

Adik memakai tas baru.
S          P            O

Tas baru adalah frasa nominal

berada langsung di belakang predikat (yang diisi oleh verba transitif) seperti contoh berikut,
Ibu memarahi kakak.
S         P           O

Guru membacakan pengumuman.
S             P                    O

dapat diganti enklitik –nya, ku atau –mu, seperti contoh berikut,
Kepala sekolah mengundang wali murid.
S                     P                 O

Kepala sekolah mengundangnya.
S                      P          O

objek dapat menggantikan kedudukan subjek ketika kalimat aktif transitif dipasifkan, seperti contoh berikut,
Ani membaca buku.
S        P           O

Buku dibaca Ani.
S        P     Pel.

3.2.4.      Pelengkap

Pelengkap adalah unsur kalimat yang berfungsi melengkapi informasi, mengkhususkan objek, dan melengkapi struktur kalimat. Pelengkap (pel.) bentuknya mirip dengan objek karena sama-sama diisi oleh nomina atau frasa nominal dan keduanya berpotensi untuk berada langsung di belakang predikat. Kemiripan antara objek dan pelengkap dapat dilihat pada contoh berikut.

Bu Minah berdagang sayur di pasar pagi.
S              P            pel.         ket.

Bu Minah menjual sayur di pasar pagi.
S              P         O           ket.

Pelengkap mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:

pelengkap kehadirannya dituntut oleh predikat aktif yang diisi oleh verba yang dilekati oleh prefiks ber dan predikat pasif yang diisi oleh verba yang dilekati oleh prefiks di- atau ter-, seperti contoh berikut.
Bu Minah berjualan sayur di pasar pagi.
S             P           Pel.        Ket.

Buku dibaca Ani.
S       P      Pel.

pelengkap merupakan fungsi kalimat yang kehadirannya dituntut oleh verba dwitransitif pengisi predikat seperti contoh berikut.
Ayah membelikan adik mainan.
S            P            O        Pel.

membelikan adalah verba dwitransitif.

pelengkap merupakan unsur kalimat yang kehadirannya mengikuti predikat yang diisi oleh verba adalah, ialah, merupakan, dan menjadi, seperti contoh berikut.
Budi menjadi siswa teladan.
S        P               Pel.

Kemerdekaan adalah hak semua bangsa.
S               P                 Pel.

dalam kalimat, jika tidak ada objek, pelengkap terletak langsung di belakang predikat, tetapi kalau predikat diikuti oleh objek, pelengkap berada di belakang objek, seperti pada contoh berikut.
Pak Ali berdagang buku bekas.
S            P               Pel.

Ibu membelikan Rani jilbab.
S           P            O     Pel.

pelengkap tidak dapat diganti dengan pronomina –nya, seperti contoh berikut.
Ibu memanggil adik.
S          P           O

Ibu memanggilnya.

S          P         O

Pak Samad berdagang rempah.
S               P            Pel.

Pak Samad berdagangnya (?)

satuan bahasa pengisi pelengkap dalam kalimat aktif tidak mampu menduduki fungsi subjek apabila kalimat aktif itu dijadikan kalimat pasif seperti contoh berikut.
Pancasila merupakan dasar negara.
S               P                Pel.

Dasar negara dirupakan pancasila (?)
3.2.5.      Keterangan

Keterangan adalah unsur kalimat yang memberikan keterangan kepada seluruh kalimat. Sebagian besar unsur keterangan merupakan unsur tambahan dalam kalimat. Keterangan sebagai unsur tambahan dalam kalimat dapat dilihat pada contoh berikut.

Ibu membeli kue di pasar.
S        P        O   Ket. tempat

Ayah menonton TV tadi pagi.
S          P         O  Ket. waktu

Keterangan mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:

umumnya merupakan keterangan tambahan atau unsur yang tidak wajib dalam kalimat, seperti contoh berikut.
Saya membeli buku.
S         P          O

Saya membeli buku di Gramedia.
S          P          O   Ket. tempat

keterangan dapat berpindah tempat tanpa merusak struktur dan makna kalimat, seperti contoh berikut.
Dia membuka bungkusan itu dengan hati-hati.
S         P                O                  Ket. cara

Dengan hati-hati dia membuka bungkusan itu.
Ket. cara        S         P                O

keterangan diisi oleh adverbia, adjektiva, frasa adverbial, frasa adjektival, dan klausa terikat, seperti contoh berikut.
Ali datang kemarin.
S     P      Ket. waktu

Ibu berangkat kemarin sore.
S        P          Ket. waktu

Manaf (2009:51) membedakan keterangan berdasarkan maknanya seperti dijelaskan berikut.

Keterangan tempat
Keterangan tempat adalah keterangan yang mengandung makna tempat. Keterangan tempat dimarkahi oleh preposisi di, ke, dari (di) dalam, seperti contoh berikut.

Ayah pulang dari kantor.
S        P     Ket, tempat

Irfan bermain bola di lapangan.
S         P         O   Ket. tempat

Keterangan waktu
Keterangan waktu adalah keterangan yang mengandung makna waktu. Keterangan waktu dimarkahi oleh preposisi pada, dalam, se-, sepanjang, selama, sebelum, sesudah. Selain itu ada keterangan waktu yang tidak diawali oleh preposisi, misalnya sekarang, besok, kemarin, nanti. Keterangan waktu dalam kalimat seperti contoh berikut.

Dia akan datang pada hari ini.
S           P          Ket. waktu

Dia menderita sepanjang hidupnya.
S          P           Ket. waktu

Keterangan alat
Keterangan alat adalah keterangan yang mengandung makna alat. Keterangan alat dimarkahi oleh preposisi dengan dan tanpa. Keterangan alat dalam kalimat seperti contoh berikut.

Ibu menghaluskan bumbu dengan blender.
S           P                 O         Ket. alat

Kue itu dibuat tanpa cetakan.
S         P       Ket. alat

Keterangan cara
Keterangan cara adalah keterangan yang berdasarkan relasi antarunsurnya, bermakna cara dalam melakukan kegiatan tertentu. Keterangan cara dimarkahi oleh preposisi dengan, secara, dengan cara, dengan jalan, tanpa. Pemakaian keterangan cara dalam kalimat seperti contoh berikut.

Dia memasuki rumah kosong itu dengan hati-hati.
S         P                   O                    Ket. cara

Habib mengendarai sepedanya dengan pelan-pelan.
S              P                 O              Ket. cara

Keterangan tujuan
Keterangan tujuan adalah keterangan yang dalam hubungan antar unsurnya mengandung makna tujuan. Keterangan tujuan dimarkahi oleh preposisi agar, supaya, untuk, bagi, demi. Pemakaian keterangan tujuan dalam kalimat seperti contoh berikut.

Arif giat belajar agar naik kelas.
S          P            Ket. tujuan

Adonan itu diaduk supaya cepat kembang.
S               P            Ket. tujuan

Keterangan penyerta
Keterangan penyerta adalah keterangan yang berdasarkan relasi antarunsurnya yang membentuk makna penyerta. Keterangan penyerta dimarkahi oleh preposisi dengan, bersama, beserta seperti yang terdapat dibawah ini.

Mahasiswa pergi studi banding bersama dosen.
S           P               Pel        Ket. Penyerta

Orang itu pindah bersama anak isterinya.
S           P             Ket. penyerta

Keterangan perbandingan
Keterangan perbandingan adalah keterangan yang relasi antarunsurnya membentuk makna perbandingan. Keterangan perbandingan dimarkahi oleh preposisi seperti, bagaikan, laksana, seperti contoh berikut ini.

Dia gelisah seperti cacing kepanasan.
S       P          Ket. Perbandingan

Suara orang itu keras bagaikan halilintar.
S             P    Ket. Perbandingan

Keterangan sebab
Keterangan sebab adalah keterangan yang relasi antarunsurnya membentuk makna sebab. Keterangan sebab dimarkahi oleh konjungtor sebab dan karena, seperti contoh berikut.

Sebagian besar rumah rusak karena gempa.
S                    P       Ket. sebab

Rakyat semakin menderita karena harga beras semakin naik.
S                  P                               Ket. sebab

Keterangan akibat
Keterangan akibat adalah keterangan yang relasi antarunsurnya membentuk makna akibat. Keterangan akibat dimarkahi oleh konjungtor sehingga dan akibatnya, seperti contoh berikut ini.

Dia sering berbohong sehingga temannya tidak percaya kepadanya.
S               P                                    Ket. Akibat

Hutan lindung ditebang akibatnya sering terjadi tanah longsor.
S                 P                         Ket. Akibat

10.  Keterangan syarat

Keterangan syarat adalah keterangan yang relasi antarunsurnya membentuk makna syarat. Keterangan syarat dimarkahi oleh konjungtor jika dan apabila, seperti contoh berikut ini.

Saya akan datang jika dia mengundang saya.
S            P                     Ket. Syarat

Jika para pemimpin Indonesia jujur, rakyat akan sejahtera.
Ket. Syarat                         S              P

11.  Keterangan pengandaian

Keterangan pengandaian adalah keterangan yang relasi antarunsurnya membentuk makna pengandaian. Keterangan pengandaian dimarkahi oleh konjungtor andaikata, seandainya dan andaikan, seperti contoh berikut ini.

Andaikan bulan bisa ngomong, dia tidak akan bohong.
Ket. Pengandaian             S               P

Seandainya saya orang kaya, saya akan membantu orang miskin.
Ket. pengandaian           S                P                    O

12.  Keterangan atributif

Keterangan atributif adalah keterangan yang relasi antarunsurnya membentuk makna penjelasan dari suatu nomina. Keterangan atibutif dimarkahi oleh konjungtor yang, seperti contoh berikut ini.

Mahasiswa yang indeks prestasinya paling tinggi mendapat
Ket. Atributif (S)                                P

beasiswa.

O

Guru yang berbaju hijau itu adalah wali kelas saya.
Ket. Atributif (S)            P                O

DAFTAR PUSTAKA

Chaer, Abdul. 2003. Linguistik Umum. Jakarta: Rineka Cipta.

Keraf, Gorys. 1984. Tata Bahasa Indonesia. Flores: Nusa Indah.

Manaf, Ngusman Abdul, 2009. Sintaksis: Teori dan Terapannya dalam Bahasa Indonesia. Padang: Sukabina Press.

Widjono HS. 2007. Bahasa Indonesia: Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian di Perguruan Tinggi. Jakarta: Grasindo.

 

Terimakasih atas kunjungan anda ke blog everybody need o2 http://everybodyneedo2.blogspot.com/, Anda telah mengunjungi postingan yang berjudul "verba modifikatif" jika anda beruntung, akan anda link download ditiap-tiap postingan pada blog everybody need o2. semoga bermanfaat...

Admin everybody need o2



Share on Facebook
Share on Twitter
Share on Google+

Related : verba modifikatif

0 komentar:

Post a Comment